live cycle

live cycle

Jumat, 17 Juni 2011

KOIN

Ting…ting…ting….ting…terdengar suara mangkok yang dipukul berulang-ulang oleh seorang penjual bubur keliling  yang melintas di depan rumah. Suara itu telah mencuri perhatian anakku yang sedang asyik menonton film kartun di pagi itu. Tukang bubur itu memang tukang bubur langganan anakku yang lewat setiap hari lewat depan rumah. Setiap kali mendengar suara itu, anakku langsung berlari menghampiri dan memanggil  si penjual bubur.  Aku kemudian mengikutinya sambil membawa mangkok untuk tempat bubur. Suatu hari setelah selesai dilayani aku sodorkan lembaran kertas limaribuan untuk membayar bubur. Beberapa saat kemudian penjual bubur itu memberi uang kembalian sambil berkata, “pangapunten mas, susukke receh, niki wonten sing kertas ning elek”. (maaf kembaliannya receh, ini ada yang kertas tapi jelek). Penjual itu memberikan lima keping koin kepadaku.  Sayapun kemudian menerima koin itu lalu memasukkannya ke dalam saku celanaku.